May 19, 2014

Public Speaking: 5 Tips Membuka Pidato

By Romeltea | Published: May 19, 2014

 Membuka Pidato - Public Speaking
MEMBUKA atau mengawali pidato (public speaking, presentasi) merupakan bagian terpenting, bisa juga menjadi bagian tersulit. Pasalnya, di bagian awal inilah momentum penentuan, apakah audiens (hadirin) akan tertarik dengan pidato kita atau tidak.

Di bagian awal pidato pula audiens akan menilai tentang kita, organisasi kita, dan menari-tidaknya pesan (topik) yang akan kita sampaikan. Pembuka pidato HARUS menarik agar "kesan pertama begitu menggoda".

Menurut para ahli, pada 30-60 detik pertama pembukaan pidato itulah audiens akan memutuskan apakah mereka harus mendengarkan pidato kita sampai akhir atau tidak.

Menurut Allan and Barbara Pease, penulis “The Definitive Book of Body Language” antara 60 hingga 80 persen kesan audiens terhadap pembicara (pemateri, public speakder) akan terjadi dalam empat menit pertama pidatonya.

Karenanya, membuka pidato dengan baik dan "memukau" (mengesankan) sangat penting dipelajari, dilatih, dan dipraktikkan.

5 Tips Pembuka Pidato (Public Speaking)

Berikut ini 5 tip membuka atau mengawali dari Brad Phillips, spesialis dalam pelatihan presentasi dan media, dalam tulisannya di laman PR Daily. Contoh-contoh pembuka pidato selengkapnya bisa Anda simak di laman tersebut (dalam bahasa Inggris).

1. The startling statistic
Membuka pidato dengan mengemukakan statistik. Tentu, data statistik ini harus berkaitan atau sesuai dengan topik pembicaraan. '

2. The anecdote
Membuka pidato dengan mengemukakan cerita lucu, humor, atau anekdot. Mungkin cara ini paling efektif untuk transfer informasi kepad audiens.

3: Ask a rhetorical question
Mengemukakan pertanyaan retoris --tidak memerlukan jawaban audiens. Dalam buku “Words That Work” ahli strategi politik Frank Luntz mengatakan, sangat penting membantu audiens memvisualkan topik Anda dengan melukis sebuah gambar di benak hadirin.

Pertanyaan retoris akan membuat audiens membayangkan sesuatu. Misalnya, mengajak audiens membayangkan aktivitas rutin mereka di akhir pekan.

“I’d like to begin by asking you to think about your typical weekday morning routine. [Pause for five seconds.] I know it may be difficult, but I’d like you to try to picture what it would be like not to rush around on five-and-a-half hours of sleep every morning and enjoy a leisurely weekday morning routine instead. [Pause for five seconds.] Today, I’m going to offer you three strategies for making the impossible possible.”

4: Ask a “show of hands” question
Membuka pidato dengan mengajukan pertanyaan yang akan membuat hadirin mengacungkan atau tidak mengacungkan tangannya.
  • "How many of you absolutely love public speaking?” [Only a few people raise their hands, provoking laughter]
  • “How many of you actively volunteer for every chance you get to deliver a presentation?” [Again, almost nobody raises their hands.]
  • “How many of you believe it would be good for your careers if you could go into a room and deliver a knock out presentation to top leadership, key clients, or major donors?” [Almost every hand goes up, demonstrating the disconnect between what they feel and what they do.]
5: Speak with your audience
Berbicara dengan hadirin. Pilih satu atau dua hadirin, ajukan pertanyaan atau ajak ngobrol. Dengan begitu Anda mulai menjalin hubungan yang baik dengan hadirin sekaligus memahami mereka (better understand the audience).

Demikian 5 Tips Membuka Pidato yang layak kita coba dalam pidato, presentasi, atau jenis public speaking lainya. Tentu, sesuaikan dengan topik serta situasi dan kondisi. Selamat berpidato! (www.romelteamedia.com).*

Previous
« Prev Post
Author Image

Romeltea
Romeltea adalah onair dan online name Asep Syamsul M. Romli aka Kang Romel. Praktisi Media, Blogger, Trainer Komunikasi from Bandung, Indonesia. Follow me: facebook twitter instagram linkedin youtube

Recommended Posts

Related Posts

Show comments
Hide comments

3 comments on Public Speaking: 5 Tips Membuka Pidato

  1. Makasih pak tips-tipsnya. Pak Romel dosen UIN Bandung kah? Saya alumnus Sosiologi Fisip angkatan 2011.

    ReplyDelete
  2. sangat bermanfaat artikelnya terimakasih

    ReplyDelete

Contact Form

Name

Email *

Message *