August 4, 2016

Tips Menulis Konten Website (Media Online): 11 Golden Rules

By Romeltea | Published: August 4, 2016

Tips Menulis Konten Website: 11 Golden Rules
Tips Menulis Konten Website (Media Online): 11 Golden Rules.

MENULIS di website atau di media online ada aturan mainnya sendiri yang berbeda dengan penulisan di media konvensional (cetak).

Di posting sebelumnya saya sudah share tentang tips menulis di media online meliputi kaidah penulisan dan gaya/format penulisan --rata kiri (align left), alinea pendek (maksimal lima baris per alinera), jarak antar-alinea, dll.

Saya juga sudah share tentang standar penulisan judul di website: Jangan Gunakan ALL CAPS di Judul!

Yang dimaksud media online bukan saja website, situs berita, atau blog, tapi juga email dan media sosial. Penulisan di web, blog, email, dan medsos harus mengikuti standar penulisan di media internet agar efektif --mudah dipindai (scannable), mudah dibaca (readable), dan mudah dimengerti.

Melengkapi sekaligus menegaskan tips menulis di media online sebelumnya, berikut ini panduan menulis di website yang disebut "11 Golden Rules" (Aturan Emas) yang harus diperhatikan: The 11 Golden Rules of Writing Content for Your Website.

11 Tips Menulis Konten Website

Internet adalah ruang maya yang disesaki situs web. Menurut data Internet Live Stats, saat tulisan ini dibuat saja, pengguna internet mencapai 3,4 miliar, jumlah website 1 miliar lebih, dan email terkirim lebih dari 176 miliar.

Menurut data yang dihimpun UK Webhost Review, per Januari 2020 ada 4.4 miliar pengguna internet global, lebih dari 1.74 miliar website (Internet World Stats), dan 7 miliar pencarian Google per hari di seluruh dunia (99 Firms).

Dengan demikian, persaingan memperebutkan pembaca atau pengunjung web sangat ketat. Menarik perhatian pembaca menjadi tantangan para jurnalis online, blogger, dan internet marketer.

Studi analytics service Chartbeat menemukan 55 pessen pengunjung hanya menghabiskan waktu 15 detik atau lebih sedikit lagi saat membuka sebuah halaman web (webpage).

Karenanya, menulis konten website membutuhkan pengetahuan dan keterampilan tersendiri. Menyajikan tulisan atau konten yang baik dan menarik menjadi kunci popularitas website.

Menulis di website juga membutuhkan teknik pengoptimalan mesin telusur (search engine optimization/seo) agar tampil di peringkat teratas halaman depan hasil pencarian (SERP).

Berikut ini 11 aturan emas dalam menulis konten website:

1. Kenali Audiens Anda

Know your audience. Tentukan target audiens dan menulislah untuk mereka. Kenali pengunjung web dan ketahui topik paling menarik bagi mereka.

Di dunia blogging kita mengenal blog niche, yaitu topik spesifik yang menjadi konten utama blog, misalnya seputar kesehatan, sepakbola, burung kenari, dll. Apa yang dicari orang tentang kesehatan? Apa yang dibutuhkan penggemar sepakbola? Konten web apa yang cocok buat penggemar burung kenari?

2. Gunakan Model Piramida Terbalik

Follow the “inverted pyramid” model. Di dunia jurnalistik, piramida terbail merupakan salah satu pedoman penulisan berita. (Baca: Menulis Berita Online - Bahasa Jurnalistik dan Piramida Terbalik).

Piramida terbalik mengajarkan kita untuk mengedepankan fakta, data, atau hal terpenting di awal tulisan. Pesan terpenting hendaknya ada di bagian teratas (lead, teras, awal tulisan), dalam hal ini di judul dan di alinea pertama, diikuti detail di bagian bawahnya.

"The most important messages go at the top of the page. Then, gradually drill down to the more specific, supporting information. End with tangential details."

Model penulisan piramida terbalik akan membuat pembaca senang karena mereka adalah "headline readers", "lead readers", dan "terburu-buru" ketika membaca tulisan di media online ataupun di media cetak.

Studi NN Group secara lengkap menunjukkan perilaku atau karakteristik pembaca web dan cara menyikapinya.

3. Ringkas dan Kalimat Sederhana


Write short, simple sentences. Gunakan Bahasa Jurnalistik yang menjadi panduan wartawan profesional dalam menulis berita, antara lain lugas, to the point, hindari basa-basi atau kata-kata berona (colorful words), hemat kata, dan gunakan kalimat pendek.

Fokus pada penggunakan kata benda dan kata kerja; gunakan kata keterangan dan kata sifat (adverbs and adjectives) secara proporsional.

Hindari Kata Jenuh dan Kata Mubazir dan gunakanlah kalimat logis. Gunakan kalimat sederhana, yaitu rangkaian kata-kata umum yang mudah dipahami

4. Gunakan Kalimat Aktif

Stick to active voice. Kalimat aktif lebih hidup, kuat, tegas, dan mudah dipahami, dan memenuki kaidah tata bahasa.

Dalam kaidah tata bahasa Indonesia, kita mengenal SPOK (Subjek, Predikat, Objek, Keterangan). Ikuti formula itu dalam menyusun kalimat.
  • Tulislah: "Direktur PT Anu meresmikan kantor cabang", bukan: "Kantor cabang diresmikan Direktur PT Anu". 
  •  Lebih baik dan efektif "Humas PT Anu menggelar pelatihan jurnalistik" ketimbang "Pelatihan jurnalistik digelar Humas PT Anu".

5. Tunjukkan, Bukan Ceritakan


Show, don’t tell. Maksudnya, tunjukkan lebih details atau lebih spesifik agar lebih mudah dipahami. Deskripsi lengkap juga membantu tulisan Anda terindeks lebih baik di mesin telusur (SEO).

6. Hindari Jargon


Jargon adalah kata atau istilah teknis dan akademis yang hanya dikenal di kalangan tertentu. Website itu untuk semua orang --bukan hanya ahli teknis. Pastikan informasi yang dipublikasikan di web dapat dimengerti semua kalangan.

Contoh, BMI (Buruh Migran Indonesia) adalah jargon. Hanya dimengerti kalangan TKI di Hong Kong. Maka, gunakan TKI atau TKW yang lebih familiar dengan semua kalangan pembaca.

Tidak usah juga "sok gaol" dengan menulis "FYI, IMHO, CMIWW, ASAP, GWS" tanpa menuliskan kepanjangan atau maksudnya: For Your Information (FYI), In My Humble Opinion (IMHO), Correct Me If I am Wrong (CMIIW), As Soon As Possible (ASAP), Get Well Soon (GWS), pun istilah gaul dunia maya lainnya --perez, woles, baper, no afghan, no rhoma, mahar, burja, kepo, dsb.

7. Pastikan Teks Mudah Dipindai

Make text scannable! Sebagaimana studi NN Group di akhir poin 2, pembaca web (media online) itu memindai (to scan), bukan membaca (to read).

Maka, pastikan teks atau naskah tulisan Anda di website mudah dipindai dan mudah dimengerti. Caranya a.l. dengan rata kiri (align left), alinea pendek (maksimal lima baris), dan ada jarak antar-alinea (white space).

Perhatikan gambar berikut ini:

 Teks Mudah Dipindai
Teks Mudah Dipindai Situs BBC.*
 Teks Mudah Dipindai
Teks Mudah Dipindai Studi NN Group.*
 Teks Mudah Dipindai
Teks Non-Scannable vs Scannable.*

Penggunaan Sub-Judul juga sangat membantu memudahkan pembaca menyerap informasi yang disajikan di website.

Gunakan "Heading Tags" H1 (Huruf Ukuran Terbesar) untuk judul (heading), H2 (Medium) untuk subjudul, dan highlights lainnya. Selengkapnya: Susunan Teks di Website agar Lebih Mudah Dipindai.

8. Gunakan Multimedia

Multimedia
Kelebihan halaman web atau media online dibandingkan media lainnya adalah dapat menyajikan informasi dalam bentuk teks, gambar, audio, dan video sekaligus (multimedia).

Kadang-kadang sebuah gambar --atau infografis atau video-- bernilai seribu kata (a picture is worth a thousand words).

Riset membuktikan 90 persen informasi yang diserap otak manusia adalah visual dan orang memroses informasi visual 60.000 kali lebih cepat ketimbang teks. Ringkasnya: foto atau video lebih mudah dicerna dan lebih berdampak ketimbang teks.

Jika Anda belum menguasai desain grafis, banyak layanan gratis online yang membantu Anda membuatnya, seperti  Canva dan Piktochart.

Gambar juga sangat penting disisipkan dalam teks tulisan agar lebih menarik dan mudah dicerna. Minimal ada satu gambar (foto) dalam satu halaman web atau satu tulisan.

9. Berpikir Seperti Mesin Pencari

Think like a search engine. Mesin pencari atau mesin telusur adalah situs-situs yang mengindeks konten website di seluruh dunia, seperti Google, Bing, dan Yahoo.

Mayoritas pengguna internet mencari info melalui mesin pencari. Mayoritas pembaca juga membuka website kita melalui halaman hasil pencarian atau melalui mesin pencari.

Baca deh: Menulis untuk Mesin dan Manusia

Poin 9 ini intinya adalah kita memerlukan Teknik SEO agar tulisan atau konten website mudah ditemukan dan dibaca pengguna internet.

10. Lapisan Konten Website


Layer website content. Maksudnya, perkaya konten web Anda dengan Internal Link dan Eksternal Link --dikenal dengan istilah Link Building dan Linkbaiting.

Links (tautan) yaitu kata, istilah, atau kalimat berupa text anchor dan hyperlink. "Teknik SEO" dalam kalimat akhi poin 9 di atas adalah anchor teks. Begitu diklik ia mengarah ke halaman posting kategori Tips SEO di blog ini. Itu namanya link.

Link harus relevan dan jangan berlebihan. Dalam satu tulisan minimal ada satu link internal (tautan ke tulisan lain dalam web kita yang relevan) dan satu link eksternal (tautan ke website orang lain). Contoh terbaik link building adalah konten Wikipedia.

11. Usahakan Ada "Undangan Aksi"

Leave them wanting more --end with a call to action. Sebaiknya ada ajakan atau tantangan bagi pembaca untuk melakukan sesuai setelah selesai membaca sebuah tulisan.

Misalnya, ajakan komentar, share, daftar, beli, ikut survei, join, pelajari lebih lanjut, info lebih lengkap, ada link download, dll.

call to action


"Good webpages end with a call to action. Is there a person a reader should contact for more information? An interesting video they should watch? How about a related blog post they can read or a report they can download?" 

Minimal, di akhir tiap halaman website atau di akhir tulisan ada Tombol Bagi Media Sosial (Social Share Button) dan Kolom Komentar (Comments Form) seperti yang Anda lihat di bawah ini.

Demikian  ulasan kita tentang Tips Menulis Konten Website: 11 Golden Rules. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Previous
« Prev Post
Author Image

Romeltea
Romeltea adalah onair dan online name Asep Syamsul M. Romli aka Kang Romel. Praktisi Media, Blogger, Trainer Komunikasi from Bandung, Indonesia. Follow me: facebook twitter instagram linkedin youtube

Recommended Posts

Related Posts

Show comments
Hide comments

3 comments on Tips Menulis Konten Website (Media Online): 11 Golden Rules

  1. Kebetulan, tulisan-tulisan saya di blog selalu memakai align justify/lurus, pak. Apa ini berpengaruh pada Scannable Text?

    ReplyDelete
  2. trima kasih...sangat informatif dan bermanfaat,

    ReplyDelete

Contact Form

Name

Email *

Message *