November 15, 2016

Google Akan Berangus Media Online Palsu

By Romeltea | Published: November 15, 2016

Google Akan Berangus Media Online Palsu
GOOGLE akan memberangus media online palsu, yaitu situs berita abal-abal yang memuat berita atau informasi palsu (hoax).

Di Indonesia saat ini marak buzzer politik dengan memanfaatkan media sosial dan media online seperti blog. Akun dan blog ini menjadi media propaganda dan tak jarang menyebarkan berita bohong. (Baca: Indonesia Darurat Hoax dan Buzzer).

Dewan Pers sendiri menyatakan mayoritas media online di Indonesia abal-abal.

Pengguna atau pembaca berita internet akan kian nyaman karena Google berencana "menghajar" media online palsu.

Dikutip detikInet dari laman Wall Street Journal, untuk melemahkan website meresahkan semacam itu, Google akan menghalangi mereka menggunakan jaringan iklan Google AdSense.

Google akan melakukan metode untuk mencegah iklan Google diletakkan di halaman web yang mengandung informasi palsu.

Google belum berencana memberantas berita atau informasi palsu itu muncul di halaman hasil pencariannya (SERP). Namun demikian, karena media online palsu tidak bisa lagi mendapatkan keuntungan, maka posisi mereka akan melemah.

Google AdSense adalah sumber uang yang besar bagi banyak media. Sistem periklanan Google ini memungkinkan pengiklan meletakkan promosinya di jutaan website yang tergabung dalam jaringan Google.

Selain Google, Facebook juga berjanji untuk memberantas informasi palsu yang sering muncul di news feed jejaring sosial terbesar dunia itu. Janji yang diutarakan oleh CEO Facebook, Mark Zuckerberg.

"Dari semua konten di Facebook, lebih dari 99% yang dilihat orang adalah otentik. Hanya jumlah sangat kecil merupakan hoax. Hoax itu memang ada dan tak terbatas pada satu pandangan partisan atau politik," ujarnya.

"Kami tak ingin ada hoax di Facebook. Tujuan kami adalah menunjukkan konten yang paling berarti bagi orang-orang dan mereka ingin berita akurat. Kami telah memungkinkan komunitas kami menandai berita hoax atau palsu dan masih banyak yang bisa kami lakukan. Kami telah membuat kemajuan dan kami akan terus bekerja untuk meningkatkannya," tambahnya.

Dewan Pers, Google, dan Facebook mulai membela pengguna internet atau pembaca berita yang resah dan dipusingkan dengan maraknya berita bohong (hoax) pun informasi "sampah" yang dengan mudah tersebar di internet.

Dewan Pers berencana menertibkan media online dengan sertifikasi dan logo khusus. Dengan demikian, kombinasi Dewan Pers, Google, dan Facebook akan membuat informasi yang tersebar di internet lebih "sehat".

Khusus media online atau situs berita, dengan sertifikasi dan logo khusus, maka kita dengan mudah membedakan mana situs berita yang layak dibaca dan dipercaya dan mana yang layak diabaikan.

Bagi pengelola media, sertifikasi dan logo khusus juga akan meningkatkan kredibilitas medianya sekaligus terlindungi Dewan Pers dan pemblokiran yang belakangan "doyan" dilakukan Kemenkominfo. Ke depan pihak Kemenkominfo tidak akan seenaknya memblokir situs, bahkan bisa berurusan di ranah hukum jika memblokir media online resmi karena dilindungi UU Pers dan dibela Dewan Pers.

Dengan akan diberangusnya media online palsu oleh Google juga menjadi dorongan bagi pengelola blog berita agar menaati kaidah  dan kode etik jurnalistik, serta menunjukkan identitas pengelola (redaksi) seperti alamat kantor dan tim redaksi/wartawan. Wasalam. (http://www.romelteamedia.com).*

Previous
« Prev Post
Author Image

Romeltea
Romeltea adalah onair dan online name Asep Syamsul M. Romli aka Kang Romel. Praktisi Media, Blogger, Trainer Komunikasi from Bandung, Indonesia. Follow me: facebook twitter instagram linkedin youtube

Recommended Posts

Related Posts

Show comments
Hide comments

1 comment on Google Akan Berangus Media Online Palsu

  1. Mantap Gan dr Mana Sumbernya. IZIN SHARE Ya

    ReplyDelete

Contact Form

Name

Email *

Message *