April 6, 2014

Dasar-Dasar Public Speaking: Tips Pidato

By Romeltea | Published: April 6, 2014

Dasar-Dasar Public Speaking: Tips Pidato
Salah satu hal mendasar tentang public speaking (berbicara di depan publik, terutama pidato) adalah bagaimana mengatasi rasa gugup, grogi, atau takut (dealing with fear).

Gugup dalam public speaking merupakan hal wajar, manusiawi. Setiap orang pernah merasakannya, bahkan mungkin yang sudah terbiasa public speaking pun sesekali mengalaminya.

Gugup dalam Public Speaking

Tips paling jitu untuk mengatasi gugup dalam public speaking adalah persiapan dan latihan, serta fokus pada topik pembicaraan dan audiens, bukan memikirkan kegugupan diri sendiri.

Lakukanlah persiapan, terutama menguasai materi atau topik pembicaraan (know your material) dan mengetahui proses atau cara-cara mempersiapkan dan menyampaikan pidato yang baik (good speech).

Menguasai atau memahami tema pembicaraan akan membuat Anda percaya diri dan menghilangkan rasa gugup.

Tujuan Public Speaking

Ada tiga tujuan public speaking:
  1. To Inform, menyampaikan informasi.
  2. To Persuade, membujuk atau mengajak.
  3. To Entertain, menghibur.

Pada praktiknya, public speaking yang efektif memadukan ketiga tujuan tersebut –menyampaikan informasi guna meyakinkan audiens agar mempercayai validitas pesan. Dalam penyampaiannya ada selingan humor atau joke untuk hiburan.

Empat Metode/Gaya Pidato

  1. Memorized. Bebicara tanpa bantuan naskah atau garis besar. Mengandalkan ingatan atau penguasaan materi saat di podium.
  2. Manuscript. Reading Complet Text. Berbicara dengan cara menyiapkan naskah dan membacakannya kata demi kata (membaca naskah pidato).
  3. Extemporaneous. Using Note. Membuat catatan garis besar materi pidato dan menjadikannya sebagai “acuan”, bukan membacarakannya kata demi kata.
  4. Impromptu. Pidato dadakan, spontan, tanpa persiapan dan tanpa bantuan naskah ataupun outline.

Kelebihan Masing-Masing Gaya
  1. Memorized — Publik Speaking atau pidato tanpa naskah dan tanpa catatan akan membuat pembicara leluasa memainkan kontak mata (eye contact) dan menyampaikan pesan dalam cara terbaiknya.
  2. Manuscript — Pembicara tidak akan lupa kata-kata yang akan disampaikannya. Materi tersampaikan seperti rencana.
  3. Extemporaneous — Materi pokok tidak akan lupa dan penyampaian (penjelasan) bisa fleksibel, sesuai dengan “sikon” audiens.
  4. Impromptu — Pembicara tidak sempat merasa gugup. Pesan segar sering menjadi yang terbaik.

Kekurangan Masing-Masing Metode
  1. Memorized — Bisa mandeg jika lupa yang mau disampaikan. Butuh waktu untuk mengingatnya.
  2. Manuscript — Sulit melakukan kontak mata dengan audiens –salah satu elemen terpenting dalam public speaking.
  3. Extemporaneous— Pembicaraan bisa melantur, melebar, dan mudah melewatkan info penting.
  4. Impromptu— Bis tidak pas, tidak tepat
*** Saran: Gunakan 70% Extemporaneous; ingat/hafalkan semua fakta, kutipan, introduksi, dan konklusi; baca naskah berisi kutipan panjang, dan impromtu info dan ide segar.

Menyusun Naskah Pidato

Secara garis besar naskah pidato dibagi ke dalam tiga bagian:
  1. Introduction. Pembuka. Berisi penarik perhatian, pernyataan pembuka, dan preview poin utama.
  2. Body. Isi naskah/pidato. Poin utama, penjelasan, dan data pendukung/argumentasi.
  3. Conclusion. Kesimpulan. Review poin utama dan sampaikan pernyataan yang berkesan (Memorable Statement).

Persiapan Public Speaking

1. Analisis Audiens
Kenali usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, kultur, bahasa, agama, kepentingan, dan kebutuhan audiens. Pelajari juga topik apa yang paling menarik buat mereka.

2. Pilih sebuah Penarik Perhatian (Attention-Getter).
Anda bisa menyiapkan joke, humor, kisah (story), statistik, definisi, kutipan, pertanyaan retoris, atau fakta mencengangkan.

3. Buatlah Tesia & Inti Pembicaraan
Tentukan tujuan utama Anda berpidato. Apa yang mesti diketahui audiens. Bagaimana seharusnya mereka merespons pesan Anda. Susun inti pembicaraan. Tahapan apa yang mesti dilalui (diketahui) audiens guna menangkap pesan Anda.

4. Kumpulkan Bahan Pendukung
Definisi, statistik, kutipan, testimoni pakar, cerita, opini publik.

5. Tutup dengan Baik
Simpulkan inti pembicaraan dan tutup dengan pernyataan yang berkesan.

6. Latih Pidato Anda!
Pilih tempat tenang. Lakukan latihan dengan berdiri. Catat durasi pidato Anda. Rekam suara Anda. Do not practice in front of a mirror. Jangan latihan di depan cermin!

Ringkasnya, untuk menjadi pembicara yang baik, kuasa materi dan banyak latihan! Banyak latihan akan membuat Anda terlatih, terbiasa, dan… alah bisa karena biasa! Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Source: “The Basics of Public Speaking”, Center for Student Development, Regent University, Virginia, USA; “Lincah Menulis Pandai Bicara”, ASM. Romli, Penerbit Nuansa Cendikia Bandung.

Previous
« Prev Post
Author Image

Romeltea
Romeltea adalah onair dan online name Asep Syamsul M. Romli aka Kang Romel. Praktisi Media, Blogger, Trainer Komunikasi from Bandung, Indonesia. Follow me: facebook twitter instagram linkedin youtube

Recommended Posts

Related Posts

Show comments
Hide comments

No comments on Dasar-Dasar Public Speaking: Tips Pidato

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *