January 26, 2017

Hoax Berkembang Akibat Krisis Kepercayaan terhadap Media Mainstream

By Romeltea | Published: January 26, 2017

Hoax Berkembang Akibat Krisis Kepercayaan terhadap Media Mainstream
HOAX atau berita palsu/informasi bohong berkembang akibat masyarakat kehilangan kepercayaan atas netralitas pers dan isi media mainstream, sehingga masyarakat mencari alternatif dari media sosial.

Demikian dikemukakan Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo dalam diskusi bertema “Strategi Menang Melawan Hoax dan Fitnah” di Gedung Dewan Pers, Rabu (25/1/2017).

Seperti diberitakan laman Berita Lima, Yosep mengaku prihatin dengan mewabahnya hoax di tengah masyarakat dewasa ini. Persoalan ini bukan hanya menjangkiti masyarakat umum. Kalangan politisi dan jurnalis juga ada yang melakukan hoax.

Dikemukakan, hoax merupakan dampai berubahnya fungsi media sosial dari media pertemanan dan berbagi menjadi sarana menyampaikan pendapat politik dan mengomentari pendirian orang lain.

"Pada saat yang sama, masyarakat kehilangan kepercayaan atas netralitas pers dan isi media mainstream, sehingga masyarakat mencari alternatif dari media sosial," tegasnya.

Di Indonesia diperkirakan ada sekitar 2.000 media media cetak. Namun dari jumlah tersebut hanya 321 media cetak yang memenuhi syarat disebut sebagai media profesional.

Jumlah media online (siber) saat ini di Indonesia diperkirakan mencapai angka 43.300, tapi yang tercatat sebagai media profesional yang lolos verifikasi hanya 168 media online. Hingga akhir 2014 tercatat ada 674 media radio dan 523 media televisi.

PANDANGAN tentang penyebab berkembangnya hoax di atas selaras dengan yang sudah saya sampaikan di posting sebelumnya di blog ini: Hoax Menggejala Karena Berita Media Mainstream Tidak Berimbang.

Saya sebutkan, selain memasang barcode bagi media yang terdaftar di Dewan Pers untuk memerangi hoax, Dewan Pers juga mestinya sadar, muncul dan menggejalanya hoax dan media abal-abal dikarenakan media-media pers atau media mainstream hampir semuanya TIDAK BERIMBANG dalam pemberitaan, khususnya menyangkut isi Islam dan kaum Muslim.

Media-media arus utama sering melakukan framing dalam pemberitaan demi "pesanan" atau kepentingan kekuatan politik tertentu.

Akibat media mainstream mengabaikan asas balance atau covering both side dalam pemberitaan, sehingga merugikan kelompok tertentu, maka bukan saja mereka kehilangan TRUST dari publik, tapi juga publik melakukan perlawanan.

Selain ketidakberimbangan, faktor lain yang menurunkan kredibiltas media adalah judul umpan klik (clickbait) yang bikin jengkel pembaca karena mayoritas berita yang dibungkus judul umpan klik mengecewakan pembaca.

Belum lama ini saya menerima pesan WhatsApp dari seorang wartawan senior di Bandung. Dikakatan, Dewan Pers tidak bisa menyuruh orang untuk percaya kepada media pers yang sudah diverifikasi atau diberi barcode. Ia bahkan bertanya, apa Dewan Pers, PWI, atau AJI sendiri masih dipercaya masyarakat?

Jadi, faktor TRUST ini penting dijaga oleh kalangan media atau wartawan. Jika kehilangan kepercayaan dan kredibilitas, maka lambat-laun media itu akan ditinggalkan pembaca dan bangkrut.

Kepercayaan dan kredibilitas media dibangun oleh pemberitaan yang berimbang, jujur (fairness doctrine), dan tidak melakukan framing.

Saya bahkan "curiga", gencarnya perang terhadap hoax ini juga karena terus menurunnya jumlah pembaca media online karena publik banyak beralih ke media sosial dan blog untuk mendapatkan informasi detail dan berimbang. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*


Previous
« Prev Post
Author Image

Romeltea
Romeltea adalah onair dan online name Asep Syamsul M. Romli aka Kang Romel. Praktisi Media, Blogger, Trainer Komunikasi from Bandung, Indonesia. Follow me: facebook twitter instagram linkedin youtube

Recommended Posts

Related Posts

Show comments
Hide comments

2 comments on Hoax Berkembang Akibat Krisis Kepercayaan terhadap Media Mainstream

  1. Sepertinya memang faktor TRUST, krisis kepercayaan terhadap media mainstream yang mendorong tumbuh suburnya Hoax.

    Seandainya ada satu saja media mainstream yang benar-benar bisa dipercaya dan dipegang kabar beritanya, maka insyaAllah berita Hoax sirna.

    :D

    ReplyDelete
  2. tidak hanya itu saja..HOAX juga diakibatkan dari sifat kebencian yg timbul yang tertuju pada seseorang atau golongan tertentu dgn tujuan menjatuhkan dll..jadi tidak sekedar krisis kepercayaan...salam

    ReplyDelete

Contact Form

Name

Email *

Message *