February 13, 2017

Sembilan Elemen Jurnalisme: Pedoman Wartawan & Media Profesional

By Romeltea | Published: February 13, 2017

Sembilan Elemen Jurnalisme: Pedoman Wartawan & Media Profesional
Sembilan Elemen Jurnalisme: Pedoman Wartawan & Media Profesional.

BUKU The Elements of Journalism:: What Newspeople Should Know and The Public Should Expect sangat dikenal di kalangan wartawan profesional atau mahasisw junalistik.

Ditulis dua wartawan Amerika Serikat, Bill Kovach dan Tom Rosenstiel, sembilan elemen jurnalistik ini menjadi paduan profesional sekaligus etika profesi wartawan.

Kedua wartawan veteran Amerika ini menggambarkan sembilan prinsip jurnalism (jurnalistik) sebagai tanggung jawab mendasar para jurnalis, standar kerja jurnalis, dan peran pers bebas.

Verifikasi media, QR Barcode, atau "label halal" Dewan Pers terhadap media-media di Indonesia hanya akan membedakan mana media berbadan hukum dan yang tidak.


Verifikasi dan barcode bukan jaminan media tersebut fair dan berimbang dalam pemberitaan, juga bukan jaminan media tersebut independen dan berpihak kepada publik.

Alangkah baiknya Dewan Pers juga melakukan verifikasi dari sisi konten, pemberitaan, apakah sesuai dengan kode etik jurnalistik atau tidak, bukan hanya verifikasi dari sisi modal atau badan hukum.

Sembilan Elemen Jurnalisme: Pedoman Wartawan & Media Profesional

Kesembilan elemen jurnalisme itu adalah:
  1. Journalism's first obligation is to the truth. Kewajiban jurnalisme pertama adalah (berpihak) pada kebenaran.
  2. Its first loyalty is to the citizens. Loyalitas (kesetiaan) pertamanya kepada warga (publik)
  3. Its essence is discipline of verification. Esensi jurnalisme adalah disiplin verifikasi
  4. Its practitioners must maintain an independence from those they cover. Para praktisinya (jurnalis/wartawan) harus menjaga independensi dari objek liputannya.
  5. It must serve as an independent monitor of power. Jurnalis harus membuat dirinya sebagai pemantau independen kekuasaan. Jurnalis harus memberi forum bagi publik untuk saling-kritik dan menemukan kompromi.
  6. It must provide a forum for public criticism and compromise. Jurnalis harus memberi forum bagi publik untuk saling-kritik dan menemukan kompromi.
  7. It must strive to make the significant interesting, and relevant. Jurnalis harus berusaha membuat hal penting menjadi menarik dan relevan.
  8. It must keep the news comprehensive and proportional. Jurnalis harus membuat berita yang komprehensif dan proporsional.
  9. Its practitioners must be allowed to exercise their personal conscience. Jurnalis harus diperbolehkan mendengarkan hati nurani personalnya.

Inti sembilan elemen jurnalisme itu adalah wartawan atau media harus memegang teguh kebenaran. Dalam jurnalistik, parameter kebenaran adalah fakta, data, atau peristiwa yang sebenarnya terjadi. Dengan demikian, manipulasi informasi --dikenal dengan framing-- bertentangan dengan kaidah jurnalistik.

Wartawan harus berpihak kepada publik. Media tidak boleh menyembunyikan informasi yang sebenarnya. Jika itu dilakukan, maka risikonya seperti sekarang: merebaknya hoax.

Wartawan/meda harus menjadi pemantau independen kekuasaan, menjadi kekuatan keempat (the fouth estate), melaksanakan watchdog journalism, atau melakukan pengawasan sosial (social control) sebagaimana diamanatkan UU No. 40/1999 tentang Pers (Fungsi Pers).

Disiplin verifikasi, yakni cek dan recek, meneliti ulang kebenaran sebuah informasi, menjadi ruh jurnalisme. Inilah yang membuat pemberita media pers atau media jurnalistik terpercaya.

Sembilan Elemen Jurnalisme adalah ide, kode etik, dan banyak wartawan media arus utama di Indonesia sekarang mengabaikannya, terutama soal loyalitas kepada publik dan pemantau independen kekuasaan.

Terabaikannya kode etik dan sembilan elemen jurnalistik terutama akibat media-media besar dimiliki dan dikendalikan penguasa atau kelompok kepentingan politik. Publik tidak bisa mengharapkan pemberitaan yang berimbang (balance), detail, fair, kepada media-media yang dimiliki pihak yang ada di lingkaran kekuasaan atau pro-pemerintah.

Media yang dikenalikan rezim atau pemilik yang ada di lingkaran kekuasaan akan berubah fungsi dan peran dari media pers/media jurnalistik menjadi menjadi media partisan dan media propaganda.

Demikian ulasan ringkas tentang Sembilan Elemen Jurnalisme: Pedoman Wartawan & Media Profesional. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Previous
« Prev Post
Author Image

Romeltea
Romeltea adalah onair dan online name Asep Syamsul M. Romli aka Kang Romel. Praktisi Media, Blogger, Trainer Komunikasi from Bandung, Indonesia. Follow me: facebook twitter instagram linkedin youtube

Recommended Posts

Related Posts

Show comments
Hide comments

No comments on Sembilan Elemen Jurnalisme: Pedoman Wartawan & Media Profesional

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *