Romeltea Media
  • HOME
  • Categories
    • Komunikasi
    • Media
    • Jurnalistik
    • Humas
  • Writing
  • Speaking
  • Blogging
    • Templates
    • Tips SEO
    • AdSense
    • Posting
  • About
  • Kontak
  • Sitemap
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Links
    • Romeltea Online
    • Komunikasi Praktis
    • Risalah Islam
    • BolaGP Sport
    • Bandung Aktual
Romeltea Media Komunikasi Mendengarkan Listening Skills: Seni Menjadi Pendengar yang Baik

Listening Skills: Seni Menjadi Pendengar yang Baik

Romeltea Romeltea Media Romeltea
January 20, 2019
Romeltea Follow @romel_tea
Romeltea
Mendengarkan (listening) merupakan bagian dari keterampilan komunikasi (communication skills), selain berbicara (speaking) dan menulis (writing).

Dua telinga dan satu mulut di kepala kita mengindikasikan mendengarkan lebih penting ketimbang berbicara.

mendengarkan
Seni Mendengarkan. Gambar: freshminds.co.uk

Proses mendengarkan dimulai dari menerima, memahami, mengingat, mengevaluasi, dan merespons.

Menurut para ahli, kita harus lebih sering dan lebih banyak mendengar ketimbang berbicara. Kita harus mampu menahan diri untuk tidak berbicara sebelum selesai mendengarkan.

Hasil penelitian Rankin (1929) dan Bierker (1980) menunjukan bahwa mendengar merupakan sarana komunikasi yang paling banyak digunakan.

Cara terbaik dalam mendengrkan dikenal dengan istilah mindful listening, yaitu proses mendengarkan dengan penuh perhatian, penuh kesadaran, dan tidak ada penghakiman.

Tiga Jenis Mendengarkan
  1. Mendengarkan Isi (Content Listening).  Memahami dan menguasai pesan yang disampaikan pembicara. 
  2. Mendengarkan dengan Kritis (Critical Listening). Memahami dan mengevaluasi arti pesan pembicara, termasuk maksud dan motif pembicara.
  3. Mendengarkan dengan Empati (Emphatic Listening). Memahami perasaan, kebutuhan, dan keinginan pembicara.

Menjadi Pendengar yang Baik

Menjadi pendengar yang baik dimulai dengan usaha yang sungguh-sungguh dalam memberi perhatian terhadap pribadi lawan bicara kita.

Perhatian yang tulus pada apa yang diungkapkan oleh lawan bicara dapat membuat orang membuka diri.

Menutup mulut dan berpura-pura mendengarkan lebih baik daripada menyela.

Untuk mendengarkan dengan sungguh-sungguh, kita harus berusaha menghargai perasaan pembicara.

Mengulangi apa yang dikatakan pihak lain dengan kata-kata kita sendiri merupakan cara yang paling efektif untuk menyatakan bahwa kita memahami apa yang dikatakannya.

Mendengar kritik memang salah satu tantangan yang paling berat yang harus kita hadapi. Namun, membalas dengan marah, walaupun masuk akal, hanya memperburuk segala sesuatunya. 

Mendengarkan merupakan keterampilan yang dapat dipelajari, dilatih, dan ditingkatkan. Saat seseorang mampu mendengarkan dengan baik.

Kunci mendengarkan yang baik adalah bersifat peka dan menahan diri, mencoba untuk memahami dan tidak berupaya untuk menjawab.

Aktivitas mendengarkan tidak saja merupakan kebutuhan, tapi juga merupakan hadiah yang kita berikan kepada orang lain.

10 Cara Mendengarkan Efektif

Menurut Forbes, ada 10 tips membangun keterampilan mendengarkan efektif  (effective listening skills).

  1. Face the speaker and maintain eye contact. Hadapi pembicara dan pertahankan kontak mata.
  2. Be attentive, but relaxed. Penuh perhatian, tapi rileks.
  3. Keep an open mind. Listen without judging the other person. Listen without jumping to conclusions. Tetap berpikiran terbuka. Dengarkan tanpa menghakimi orang lain. Dengarkan tanpa melompat ke kesimpulan
  4. Listen to the words and try to picture what the speaker is saying. Dengarkan kata-katanya dan coba bayangkan apa yang dikatakan pembicara.
  5. Don't interrupt and don't impose your "solutions." Jangan menyela dan jangan memaksakan "solusi" Anda
  6. Wait for the speaker to pause to ask clarifying questions. Tunggu pembicara berhenti untuk mengajukan pertanyaan klarifikasi
  7. Ask questions only to ensure understanding. Ajukan pertanyaan hanya untuk memastikan pemahaman
  8. Try to feel what the speaker is feeling. Cobalah rasakan apa yang dirasakan pembicara.
  9. Give the speaker regular feedback. Berikan umpan balik rutin kepada pembicara
  10. Pay attention to what isn't said—to nonverbal cues. Perhatikan apa yang tidak dikatakan — pada isyarat nonverbal.


Demikian Listening Skills: Seni Menjadi Pendengar yang Baik. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Referensi: The Lost Art of Listening Sharin McLean 

Thanks for reading Listening Skills: Seni Menjadi Pendengar yang Baik | Tags: Komunikasi Mendengarkan

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

Related Posts

Your Comments

1 komentar on Listening Skills: Seni Menjadi Pendengar yang Baik

  1. NuryamanSeptember 16, 2013

    Assalamu alaikum. Ikut belajar Kang Romel... terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
      Reply
Add comment
Load more...

You comment, I'll visit back your blog. If you have one. Komentar SPAM dan LINK AKTIF tidak akan muncul.

Subscribe to: Post Comments (Atom)

Recent Posts

Popular Posts

  • Cara Menulis Berita - Panduan untuk Pemula
  • Dasar-Dasar Jurnalistik untuk Pemula
  • Daftar Istilah & Singkatan Chat WhatsApp dan Media Sosial - Kamus Bahasa Slang, Gaul
  • Media Online: Pengertian dan Karakteristik
  • Cara Membuat Website di Hosting Premium Hosting24
  • Cara Membuat Logo, Kartu Nama, Kop Surat secara Online dengan Logaster
  • Daftar Kata Baku-Tidak Baku Bahasa Indonesia
  • Media Sosial: Pengertian, Karakteristik, dan Jenis
  • Cara Menulis Berita yang Baik: 5W1H plus Piramida Terbalik
  • Cara Download Buku Google (Google Books)

Categories

Bahasa Bisnis Online Blogging Blogpreneur Google Adsense Humas Internet Jurnalistik Komunikasi Media Pers Presentasi Public Speaking Radio Teknik MC Template Blog Tips SEO

Join us on Facebook

Romeltea Media

Info Bola & MotoGP

Recommended Yeuh!

Hosting Unlimited Indonesia

About

Romeltea Media adalah blog pribadi ASM Romli untuk share tips & trik komunikasi praktis, jurnalistik, menulis, public speaking, radio broadcasting, blogging, dll.

Web Partners

  • Romeltea Online
  • Komunikasi Praktis
  • BolaGP Sport
  • Bandung Aktual
  • Risalah Islam

Newsletter

Berlangganan artikel terbaru dari blog ini langsung via email.

Copyright © Romeltea Media. All rights reserved