May 10, 2023

Tips Public Speaking Efektif: Ringkas!

By Romeltea | Published: May 10, 2023

Tips Public Speaking Efektif

Banyak pembicara yang suka berlama-lama dalam menyampaikan pidato atau ceramah. Salah satu penyebabnya adalah ingin menyampaikan banyak hal. Pembicara sering "asyik sendiri" sehingga "lupa waktu".

Padahal, menurut para ahli, public speaking yang baik dan efektif itu yang ringkas. Tidak berpanjang lebar.

"Kalo pidato atau kasih sambutan, jangan lama-lama, singkat saja!” demikian kira-kira anjuran Stephen D. Boyd, Ph.D., seorang guru besar “speech communication” di Northern Kentucky University, USA, dalam tulisannya “Be Brief in Public Speaking” di laman School for Champions. Judulnya lalu diubah menjadi "Be Brief When Giving a Speech".

Berabad-abad lalu, kata Boyd, pembicara hebat (great speaker) sering berbicara selama dua jam atau lebih. Tapi hari ini, ketika “potongan perkataan” (soundbytes) di berita televisi adalah norma dan masalah serius diselesaikan dalam satu jam pada drama televisi, audiens paling tertarik kepada pembicara yang mampu menyampaikan pesannya dalam waktu singkat.

Dalam sebuah pidatonya kepada audiens “Women in Communication”, Patricia Ward Brash mengatakan, "Televisi telah menciptakan masyarakat yang tidak sabar. Penonton mengharapkan kita untuk menyampaikan maksud kita secara sederhana dan cepat."

Kini, menurut Boyd, pembicara hebat ditandai dengan keringkasannya. Billy Graham, dalam rangkaian kampanye di seluruh kota di Cincinnati, berbicara sekitar 20 menit setiap malam. 

Theodore Sorensen dalam bukunya, Kennedy, memberikan panduan teknik public speaking yang menunjukkan bagaimana Presiden John F. Kennedy mempersiapkan orasi-orasinya.

Durasi pidato sang presiden tidak ada satu pun yang lebih dari 20 atau 30 menit. Ia tidak membuang-buang kata. Penyampaiannya tidak memakan waktu lama. Ia jarang sekali menggunakan kata-kata “sampah” atau “word filler”.

Tips Public Speaking Ringkas

Agar pembicaraan singkat, menurut Boyd:

1. Jangan gunakan tiga kata jika kita bisa mengucapkannya dengan dua kata. 

2. Hindari kata-kata klise atau “word filler” (kata-kata yang keluar “mengisi kekosongan”, seperti “OK”, “Baiklah”, “ehmmm”, “emmhhhh”, “eee”, atau “you know”).

3. Tinggalkan pula frasa-frasa seperti “Saya katakan sejujurnya” atau “Dengan kata lain” jika tidak memerlukannya.

Berikut ini penjelasan selengkapnya:

Meskipun beberapa pembicara merasa bahwa mereka memiliki banyak informasi untuk disampaikan, berbicara terlalu lama dapat menyebabkan audiens mengabaikan pembicara. 

Faktanya, sering kali pembicara hanya memikirkan diri mereka sendiri dan bukan audiens.

Anda perlu menyadari tujuan Anda dalam berbicara, batasan waktu, dan cara efektif untuk menyenangkan audiens.

Pertanyaan yang mungkin Anda miliki meliputi:
  • Apa tujuan Anda berbicara?
  • Batasan apa yang ada dalam pidato?
  • Bagaimana Anda bisa menyenangkan penonton?
Tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi

Tujuan Anda sebagai pembicara mungkin untuk mengkomunikasikan informasi kepada audiens, untuk menginspirasi atau membujuk mereka, atau untuk menghibur audiens. 

Meskipun Anda mungkin memiliki banyak informasi atau banyak cerita lucu untuk diceritakan, Anda harus sadar bahwa audiens hanya dapat mencerna sedikit informasi dalam satu waktu. Hal ini terutama berlaku pada hari-hari dengan rentang perhatian yang pendek ini.

Anda perlu menyadari audiens dan berusaha berkomunikasi secara efektif dengan mereka, sehingga mereka tidak akan kehilangan minat.

Pertimbangkan waktu yang Anda berikan

Pembicara publik biasanya diberikan waktu yang ditentukan untuk pidato mereka. Beberapa pembicara profesional diberikan waktu hingga 90 menit untuk mempresentasikan materinya. 

Namun, mereka harus mampu menjaga perhatian penonton. Panjang alamat yang biasa adalah 20 menit.

Pembicara non-profesional harus berbicara kurang dari 15 menit. Di Klub Toastmasters, waktu yang biasanya diberikan untuk pidato adalah antara tiga dan lima menit.

Anda perlu menyadari berapa banyak waktu yang diberikan kepada Anda dan kemudian mengikuti batasan itu.

Anda harus melatih pidato Anda dan waktu yang dibutuhkan sebelum mempresentasikannya ke audiens. Jika tampaknya terlalu panjang, Anda dapat memangkas sebagian materi dari pidato tersebut.

Less is more!

Jika baik untuk menyadari bahwa "less is more" ketika memberikan pidato. Salah satu cara yang baik untuk melakukannya adalah dengan membagi pidato Anda menjadi tiga sampai lima poin atau bagian. Ini dapat membantu mencegah informasi yang berlebihan.

Yang terpenting, jangan menganggap berbicara sebagai kesempatan untuk menunjukkan seberapa banyak yang Anda ketahui. Alih-alih, pikirkan audiens dan beri mereka cukup sehingga mereka ingin Anda berbicara lagi untuk memberi tahu mereka lebih banyak.

Anda perlu menyadari tujuan Anda dalam berbicara, batasan waktu, dan cara efektif untuk menyenangkan audiens. Pidato singkat lebih efektif daripada pidato panjang untuk mencapai tujuan Anda.

Demikian Tips Public Speaking Efektif: Ringkas! Berbeda halnya dengan saat Anda menyampaikan materi kuliah atau materi pelatihan yang bisa memerlukan waktu seharian untuk menuntaskan bahasan.

Video: Mengatasi Filler Words Saat Public Speaking

Previous
« Prev Post
Author Image

Romeltea
Romeltea adalah onair dan online name Asep Syamsul M. Romli aka Kang Romel. Praktisi Media, Blogger, Trainer Komunikasi from Bandung, Indonesia. Follow me: facebook twitter instagram linkedin youtube

Recommended Posts

Related Posts

Show comments
Hide comments

No comments on Tips Public Speaking Efektif: Ringkas!

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *