April 4, 2019

Jurnalistik Majalah (Magazine Journalism): Pengertian, Karakteristik, Jenis-Jenis

By Romeltea | Published: April 4, 2019

Jurnalistik Majalah (Magazine Journalism): Pengertian, Sejarah, Karakteristik, dan Jenis-Jenisnya.


Jurnalistik Majalah
Majalah. Foto: notredameofdepere.com

Setelah membahas jurnalistik surat kabar (newspaper magazine), kali ini saya bahas jurnalistik majalah, dalam serial bahasan topik jurnalisme cetak (print journalism).

Majalah (magazine) bersama surat kabar (koran), radio, televisi, dan film dalam literatur komunikasi lama disebut lima besar media massa (the big five of mass media).

Sekarang mah, ada media online, jadi mungkin sudah berubah menjadi enam besar media massa, ditambah media siber atau situs berita.

Sejarah Majalah

Sebelum membahas pengertian, karakteristik, dan jenis-jenisnya, kita lihat dulu sejarah singkat majalah yang muncul setelah kemunculan surat kabar. (Baca: History of Newspaper).

Menurut History of the Magazines, majalah pertama di dunia adalah majalah Erbauliche Monaths-Unterredungen (1663-1668) yang terbit di Jerman.

Diterbitkan seorang teolog dan penyair dari Hamburg, Jhonn Rist, majalah Erbauliche Monaths-Unterredungen berisi tentang sastra dan filsafat.

Di Inggris, perkembangan majalah dimulai pada 1704 ketika Daniel Defoe menerbitkan review yang berbentuk seperti majalah dan surat kabar. Ukuran halamannya kecil, terbit tiga kali dalam seminggu. Defoe berperan sebagai pemilik, penerbit, editor sekaligus sebagai penulis.

Majalah pertama yang terbit di Inggris tahun 1731 yaitu Gentleman Magazine. Majalah ini berisi berbagai topik tentang sastra, politik, biografi, dan kritisisme.

Majalah ini menjadi contoh karakter umum majalah yang biasa dijumpai hingga kini, misalnya berisi humor, esai politik, sastra, musik, teater, hingga kabar orang-orang ternama.

Gentleman’s Magazine lebih pas disebut sebagai majalah umum pertama yang tampil lebih modern, dan bertahan cukup lama hingga 1901.

Sepuluh tahun sesudahnya, muncul majalah pertama di Amerika Serikat. Benjamin Franklin adalah orang yang memelopori adanya majalah di Amerika. Pada tahun 1740, Benjamin menerbitkan sebuah majalah yaitu General Magazine.

Encyclopedia Americana menyebutkan, majalah dalam bentuk sebagai sisipan dari suratkabar sudah terbit sejak 1665 di Prancis, yakni Le Journal de savants. Majalah periodik ini berisi berita penting dari berbagai buku dan penulis, komentar seni, filsafat, dan iptek.

Di Inggris, ada majalah Tatler yang terbit singkat tahun 1709-1711. Demikian juga The Spectator (1711-1712).

Majalah terpopuler terbitan Amerika Serikat, penyebarannya ke seluruh dunia, yaitu majalah Time.

Time diterbitkan pada 3 Maret 1923 sekaligus menciptakan format majalah berita mingguan. Time didirikan Britton Hadden dan Henry Luce. Keduanya telah pernah bekerja sama semasa di Yale, menjadi editor dan ketua Yale Daily News.

Di Indonesia majalah pertama kali terbit pada tahun 1853 di Kota Batavia (Jakarta), Tijdschrift voor Indische Taal- Lan-den Volkenkunde. Majalah ini diterbitkan Verbandelingen van het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschapen (Ikatan Kesenian dan Ilmu Batavia).

Menurut (Swantoro: 2002), majalah ini jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti Kebebasan & Antropologi Hindia-Belanda. Selanjutnya majalah ini disebut dengan nama Tijdschrift van het Bataviaasch Genootschap yang disingkat TGB. Majalah ini terbit hingga tahun 1955.

Pada masa pra-kemerdekaan Indonesia muncul majalah berbahasa dan beraksara Jawa, Soeara Muhammadijah, terbit di Yogyakarta tahun 1915. 

Lima belas tahhun kemudian, muncul majalah mingguan Adil, terbit di Surakarta 1930 yang dipimpin oleh Soerono Wirahab.

Pada masa pasca kemerdekaan (1945), terbit majalah yang dipimpin Markoem Djojohadisoeparto dan diprakarsai oleh Ki Hajar Dewantara, yaitu majalah Pantja Raja di Jakarta. 

Di Ternate terbit majalah mingguan Menara Merdeka yang diterbitkan oleh Arnold Monoutu dan Dr Hassan Missouri, Oktober 1945. Majalah ini berisi berita-berita dari Radio Republik Indonesia (RRI). 

Ada juga majalah berbahasa Jawa, yaitu Djojobojo. Di Blitar juga muncul majalah berbahasa Jawa bernama Obor (Suluh).

Awal orde baru, banyak majalah yang terbit, di antaranya di Jakarta terbit majalah Selecta pimpinan Sjamsudin Lubis, majalah sastra Horison pimpinan Mochtar Luis, Panji Masyarakat, dan majalah Kiblat

Pengertian Majalah

Menurut History of Magazines, istilah "magazine" (majalah) berasal dari bahasa Arab yang berarti gudang tempat yang menyimpan barang. Analoginya digunakan untuk menggambarkan sebuah buku yang berisi banyak informasi.

"Magazine" sebagai nama media massa muncul tahun 1731 dengan kemunculan Majalah Gentleman (Gentleman's Magazine).

Menurut kamus bahasa Indonesia, majalah artinya "terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik dan pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca, menurut waktu penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan, dan sebagainya, menurut pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu, dan sebagainya".

Majalah juga disebut "kalawarta". Arti kata kalawarta dalam kamus Indonesia-Inggris adalah "magazine, periodical, bulletin".

Dalam bahasa Inggris, magazine artinya "publikasi berkala yang memuat artikel dan ilustrasi, biasanya mencakup subjek atau bidang minat tertentu" (a periodical publication containing articles and illustrations, typically covering a particular subject or area of interest).

Menurut Encyclopedia Britannica, majalah --juga disebut berkala-- adalah kumpulan teks yang dicetak atau diterbitkan secara digital (esai, artikel, cerita, puisi), sering diilustrasikan, yang diproduksi secara berkala (tidak termasuk koran).

Menurut (Assegaff, 1983), majalah adalah sebuah media publikasi atau terbitan secara berkala yang memuat artikel–artikel dari berbagai penulis.

Secara fisik, majalah adalah media cetak berukuran seperempat ukuran koran atau setengah ukuran tabloid.

Lebar halaman majalah umumnya ukuran kwarto (A4) atau folio. Namun, ada juga yang berukuran setengahnya, disebut "majalah mini" (mini magazine), seukuran buku.

Pengertian lengkapnya, majalah adalah media massa yang dicetak dalam lembaran kertas ukuran kuarto atau folio, memiliki sampul (cover), dijilid dalam bentuk buku, diterbitkan secara berkala, biasanya mingguan atau bulanan.

Karakteristik Majalah

Karakteristik majalah sudah tergabar dalam pengertian majalah di atas. Berikut ini karakteristik majalah selengkapnya:

1. Ukuran kertas

Ukuran kertas majalah umumnya seperempat ukuran koran atau setengah ukuran tabloid (broadsheet).

Lebar halaman majalah umumnya ukuran kwarto (A4) atau folio. Namun, ada juga yang berukuran setengahnya, disebut "majalah mini" (mini magazine), seukuran buku.

2. Sampul (Cover)

Majalah memiliki sampul sebagai halaman terdepan, halaman muka, atau "wajah", seperti buku. Cover majalah biasanya berisi foto besar disertai judul utama (headline) dan judul-judul tulisan lain yang dinilai paling menarik dan penting.

Menurut Mario R. Gracia (Newspaper Design, 1986), selain umumnya berukuran seperempat halaman broadsheet, halaman demi halaman diikat dengan kawat (dihekter) serta menggunakan sampul yang jenis kertasnya lebih tebal atau lebih mengkilat dibanding kertas halaman dalam (Abdullah, 2004: 12).

Cover atau sampul majalah merupakan daya tarik tersendiri. Cover adalah ibarat pakaian dan aksesorisnya pada manusia. Cover majalah biasanya menggunakan kertas yang bagus dengan gambar dan warna yang menarik pula. Menarik-tidaknya cover suatu majalah, serta konsentrasi atau keajegan suatu majalah tersebut dalam menampilkan ciri khasnya (Ardiyanto dan Erdinaya, 2005: 113).

3. Periode terbit

Majalah biasanya diterbitkan seminggu sekali (mingguan), dua minggu sekali (dwimingguan), atau sebulan sekali (bulanan). Namun, bisa uga majalah terbit harian (ada?).

Majalah internal lembaga (inhouse magazine) biasanya terbit bulanan. Majalah sebuah lembaga yang saya pimpin saat ini, terbitnya tiga bulanan. Jadwalnya begitu. Nyatanya sih "teu puguh" karena sering terkendala "big bos" lembaga itu yang sering "rewel" soal isi (tulisan).

4. Isi 

Majalah umumnya berisi topik khusus atau memiliki segmentesi sempit dan lebih terarah, misalnya hanya berisi topik sastra (majalah sastra), olah raga (majalah olah raga), keluarga (majalah keluarga), dan sebagainya.

Karena terbit mingguan atau bulanan, tulisan-tulisan di majalah umumnya berupa feature dan artikel yang memiliki kedalaman isi.

Majalah menemani pembaca dengan menyajikan cerita atas berbagai kejadian dengan tekanan pada unsur mendidik dan juga menghibur (Kasali, 1992: 108).

Namun, ada juga majalah umum, berbagai macam topik, seperi majalah Tempo dan Gatra.

Karakteristik Isi Majalah

Dari segi isi (tulisan), majalah memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Penyajian lebih mendalam.

Karena terbit mingguan atau bulanan, tulisan majalah biasanya berupa feature, artikel, atau laporan mendalam (depth reporting) dan laporan investigasi (investigative reporting).

Wartawan dan editor memiliki waktu yang cukup untuk memahami dan mempelajari suatu peristiwa dan menuliskannya secara detail dan menyeluruh.

2. Nilai Aktualitas Lebih Lama

Karena berupa featute, artikel, dan laporan mendalam, maka nilai aktualitas isi majalah bisa satu minggu atau lebih lama. Berbeda dengan aktualitas berita surat kabar hanya bertahan sehari.

3. Gambar atau Foto yang Lebih Banyak

Isi majalah sekaligus daya tarik adalah dominasi foto. Selain berukuran besar, sering juga berupa foto berwarna.

Kualitas kertas yang digunakan pun lebih baik, sehingga foto-foto yang ditampilakan majalah mempunyai daya tarik tersendiri, apalagi apabila foto tersebut bersifat eksklusif.

Jenis-Jenis Majalah

Menurut F Frazier Bond, majalah dapat dibagi ke dalam dua bagian yaitu: Majalah Umum dan Majalah Khusus.

  1. Majalah Umum adalah majalah yang menggunakan persoalan-persoalan yang mempunyai arti penting bagi orang banyak. Menyangkut soal politik, ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang meliputi kebutuhan manusia dalam masyarakat.
  2. Majalah Khusus adalah majalah yang mengemukakan masalah pertanian, ekonomi, teknik, ilmu pengetahuan dan lain-lain (Suhandang, 1988).


Berikut ini jenis-jenis majalah selengkapnya:

1. Majalah berita: Tempo, Gatra, Sinar, Tiras
2. Majalah keluarga: Ayahbunda, Famili
3. Majalah wanita: Femina, Kartini, Sarinah
4. Majalah pria: Matra
5. Majalah remaja wanita: Gadis, Kawanku

6. Majalah remaja pria: Hai
7. Majalah anak-anak: Bobo, Ganesha, Aku Anak Saleh
8. Majalah ilmiah popular: Prisma
9. Majalah umum: Intisari, Warnasari
10. Majalah hukum: Forum Keadilan

11. Majalah pertanian: Trubus
12. Majalah humor: Humor
13. Majalah olah raga: Sportif, Raket
14. Majalah berbahasa daerah: Mangle (Sunda, Bandung), Djaka Lodang (Jawa, Yogyakarta)
15. Majalah Internal Lembaga

Majalah Internal Lembaga --disebut juga Inhouse Magazine, Inhouse Journal-- adalah majalah yang diterbitkan organisasi, instansi, atau perusahaan untuk kalangan internal. Saya sudah bahas soal majalah internal ini di blog lain: Cara Membuat Majalah Internal.

Demikian ulasan tentang Jurnalistik Majalah (Magazine Journalism): Pengertian, Karakteristik, Jenis-Jenis. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*

Previous
« Prev Post
Author Image

Romeltea
Romeltea adalah onair dan online name Asep Syamsul M. Romli aka Kang Romel. Praktisi Media, Blogger, Trainer Komunikasi from Bandung, Indonesia. Follow me: facebook twitter instagram linkedin youtube

Recommended Posts

Related Posts

Show comments
Hide comments

1 comment on Jurnalistik Majalah (Magazine Journalism): Pengertian, Karakteristik, Jenis-Jenis

Contact Form

Name

Email *

Message *