December 3, 2022

Iklan Nyawa Media, Iklan Berhenti Media Mati

By Romeltea | Published: December 3, 2022

Iklan Nyawa Media, Iklan Berhenti Media Mati. Iklan Menurun Ancaman Kelangsungan Bisnis Media Massa.

Iklan Nyawa Media, Iklan Berhenti Media Mati

Iklan adalah nyawa media massa atau perusahaan pers. Iklan berhenti, maka media akan mati. Dulu, zaman kejayaan media cetak (koran, tabloid, majalah), nyawa media adalah iklan dan penjualan (sirkulasi). 

Pendapatan surat kabar dari penjualan bahkan bisa lebih besar dari iklan. Agen-agen koran juga ikut kaya raya. 

Kini, era internet, nyawa media online hanyalah iklan, terutama Google AdSense. Iklan lokal --dalam arti pasang langsung ke media, jarang. Perhatikan saja iklan-iklan yang muncul di situs-situs berita --dominan bahkan semuanya iklan Google.

Sumber kedua penghasilan media massa sekarang adalah konten premium atau konten berbayar. Dikenal dengan istilah Paywall --sistem yang mencegah pengguna Internet mengakses konten Web tertentu tanpa langganan berbayar.

Paywall berarti pembaca media daring tidak bisa menikmati konten secara bebas jika tidak mengeluarkan sejumlah uang untuk berlangganan. Tapi, tampaknya sistem ini tidak bisa diandalkan. Informasi sekarang bisa didapat di banyak situs web secara gratis, termasuk di media sosial.

Pembaca atau pengguna internet bisa bantu kelangsungan hidup media dengan membuka blokir iklannya (AdBlock). Pengguna harus mengerti, informasi didapatkan secara gratis berkat adanya iklan.

Contoh terbaru yang menunjukkan iklan nyawa media adalah PHK di media terbesar Amerika Serikat, CNN. Dikabarkan, CNN PHK karyawannya gegara pendapatan iklannya menurun.

Iklan pula nyawa pata blogger atau narablog. Iklan Google dan Content Placement menjadi sumber kelangsungan situs-situs web pribadi seperti romelteamedia.com ini.

Para blogger akan terus berbagi pengetahuan, sedekah ilmu, berbagi pengamalan, jika blognya banyak pengunjung dan menghasilkan uang --minimal untuk membayar sewa domain dan/atau hosting.

Pemasang iklan --baik langsung maupun melalui Google-- menurun sejak pandemi. Sebelum pandemi pun, banyak perusahaan atau bisnis yang mengembangkan marketing sendiri dengan digital marketing --content marketing, sosial media marketing, blog bisnis, dll.

Karena iklan (AdSense) adalah nyawa media, maka media pun "terpaksa" mengembangkan strategi agar mendapatkan jumlah pengunjung (trafik) dan "pageview" sebanyak-banyaknya. Salah satu caranya adalah mempraktikkan "jurnalisme umpan klik" (clickbait journalism).

Iklan juga nyawa media konvensional radio dan televisi. Sampingan pendaparan radio/tv adalah event off air. Namun, off air juga tidak lagi sepopuler masa jaya radio dan televisi.

Meski demikian, bisnis media masih menjanjikan. Masa depannya masih cerah. Masa depan media terus beralih ke media digital untuk hiburan, berita, dan bisnis, yang berarti peluang besar bagi bisnis. 

Menurut Pew Research Center, industri media digital terus berkembang, dengan sekitar 93% orang dewasa Amerika mengonsumsi sebagian berita mereka secara online.*

Previous
« Prev Post
Author Image

Romeltea
Romeltea adalah onair dan online name Asep Syamsul M. Romli aka Kang Romel. Praktisi Media, Blogger, Trainer Komunikasi from Bandung, Indonesia. Follow me: facebook twitter instagram linkedin youtube

Recommended Posts

Related Posts

Show comments
Hide comments

No comments on Iklan Nyawa Media, Iklan Berhenti Media Mati

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *